
Donald Trump untuk tidak membalas menduduki puncak Populer Global saat ini.
Sementara berikutnya, terdapat artikel tentang kebijakan tarif Donald Trump yang telah diumumkan untuk beberapa negara.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global Kompas.com mengenai Rusia yang dikecualikan dari daftar negara terdampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat.
Selengkapnya, berikut ini adalah daftar artikel Populer Global edisi Kamis (3/4/2025) hingga Jumat (4/4/2025) pagi.
1. Menkeu AS Peringatkan Negara Terdampak Kebijakan Tarif Donald Trump untuk Tidak Membalas
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu ketegangan ekonomi global dengan menerapkan tarif besar-besaran terhadap impor dari berbagai negara.
Keputusan ini langsung menuai reaksi keras dari berbagai negara yang terdampak, termasuk sekutu dekat seperti Uni Eropa, Jepang, dan Inggris.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan negara-negara terdampak agar tidak mengambil tindakan balasan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Trump Umumkan Tarif-tarif Impor Baru, China Kena 34 Persen
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) mengumumkan pemberlakuan tarif impor baru yang menyasar sejumlah negara, termasuk mitra dagang terdekat seperti Uni Eropa, Jepang, dan China.
Kebijakan ini memicu kekhawatiran global akan dimulainya perang dagang skala besar.
Berbicara dari Rose Garden di Gedung Putih, Trump menyebut langkah itu sebagai bagian dari upayanya mengembalikan kejayaan industri AS. Ia menamai hari pengumuman tersebut sebagai “Hari Pembebasan”.
Baca selengkapnya di sini.
3. Trump Kecualikan Rusia dari Daftar Negara yang Dikenai Tarif Impor Baru
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak memasukkan Rusia dalam daftar negara terdampak tarif impor besar-besaran yang mulai berlaku sejak Rabu (2/4/2025).
Sebaliknya, Ukraina, yang tengah menghadapi dampak perang, justru dikenai tarif sebesar 10 persen oleh pemerintahan Trump.
Keputusan ini bertepatan dengan kunjungan Kirill Dmitriev, utusan investasi Presiden Rusia Vladimir Putin, ke Washington atas undangan Steve Witkoff, utusan Timur Tengah.