Uncategorized

MASTERKOIN99 – Netanyahu Kunjungi Hongaria, Tantang ICC yang Keluarkan Perintah Penangkapannya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kunjungi Hongaria saat ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya.

Lihat Foto

Israel, Benjamin Netanyahu, tiba di Budapest, Hongaria, pada Kamis (3/4/2025) dalam lawatan resmi pertamanya ke Eropa sejak 2023. 

Kunjungan yang dijadwalkan akan berlangsung sampai Minggu (6/4/2025) ini dilakukan saat Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, yang mengundang Netanyahu pada November 2024, menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengeksekusi perintah ICC. 

Ia menyebut keputusan ICC sebagai campur tangan politik dalam konflik yang sedang berlangsung.

Sementara itu, ICC menekankan bahwa Hongaria memiliki kewajiban hukum untuk menangkap Netanyahu sesuai dengan perjanjian internasional yang telah ditandatangani. 

Namun, pemerintah Hongaria beralasan bahwa mereka belum mengadopsi konvensi terkait dalam hukum domestik mereka, sehingga merasa tidak terikat untuk menjalankan perintah tersebut. 

Bahkan, laporan terbaru dari Radio Free Europe menyebutkan bahwa Hongaria tengah mempertimbangkan untuk keluar dari ICC.

Kedekatan Israel dan Hongaria

Setibanya di Budapest, Netanyahu disambut dengan penghormatan militer oleh Menteri Pertahanan Hongaria, Kristof Szalay-Bobrovniczky. 

Kedua pemimpin dijadwalkan mengadakan konferensi pers bersama pada pukul 12.30 waktu setempat.

Dalam lawatannya kali ini, Netanyahu diperkirakan akan meminta dukungan Orban atas usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk pemindahan lebih dari dua juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.

Kunjungan Netanyahu ke Hongaria ini memperlihatkan semakin eratnya hubungan diplomatik antara kedua negara, terutama sejak 7 Oktober 2023. 

Menurut para pakar, lawatan tersebut adalah upaya Netanyahu untuk menepis dampak politik dari keputusan ICC dan menunjukkan bahwa ia masih memiliki akses diplomatik di beberapa negara.

“Tujuan akhirnya adalah mendapatkan kembali kebebasan untuk bepergian ke mana pun ia mau,” ujar Moshe Klughaft, konsultan strategi internasional dan mantan penasihat Netanyahu. 

“Dengan mengunjungi negara-negara yang tidak akan menangkapnya, ia berupaya menormalisasi kembali kunjungan diplomatiknya di masa depan,” imbuhnya.

Merespons hal tersebut, Orban secara terbuka mendukung langkah-langkah Israel dalam menghadapi Hamas dan mengkritik komunitas internasional yang menentang tindakan Israel di Gaza.

Dari sisi Orban, kunjungan ini juga memberikan keuntungan politik, di mana ia telah lama dikritik karena kecenderungan otoriternya.







Oleh sebab itu, pria berusia 61 tahun ini memanfaatkan pertemuan tersebut untuk memperkuat citranya di panggung internasional.

“Orban sedang berusaha mengendalikan narasi media dan mengalihkan perhatian dari persoalan domestik, seperti inflasi tinggi dan sistem kesehatan yang memburuk,” kata Zoltan Ranschburg dari Republikon Institute.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *