
Meski ia tidak mendapatkan hasil, ia tetap membantu nelayan lainnya untuk mengeluarkan perahu dari air dan menimbang hasil tangkapan mereka.
Kakak perempuannya dan bayinya yang baru lahir menunggu di rumah sakit, berharap untuk dijemput oleh Ojeda, sebagaimana diberitakan AP News pada Selasa (15/4/2025).
Namun, keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Seperti banyak orang di Venezuela, para nelayan ini terus berjuang di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang semakin melemahkan daya beli masyarakat dan mendorong negara ini ke dalam resesi.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro bahkan mengumumkan darurat ekonomi pekan lalu, sebuah langkah yang mencerminkan keputusasaan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi yang semakin memburuk.
Di tengah kelelahan dan kekhawatiran, para nelayan tetap menjalani rutinitas mereka.
Beberapa tidur siang di bawah gubuk dengan pemandangan kapal tanker minyak yang terparkir di Danau Maracaibo, sementara yang lainnya tetap bekerja keras, meskipun hasil yang mereka dapatkan tidak menentu.
“Kami terus percaya kepada Tuhan. Mari kita lihat apakah Tuhan akan melakukan mukjizat untuk memperbaiki seluruh Venezuela,” ujar Ojeda penuh harapan.
Kondisi ekonomi kian memburuk
Perekonomian Venezuela kembali terpuruk, salah satunya akibat menurunnya pendapatan dari sektor minyak yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi negara ini.
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh komunitas internasional terhadap pemerintahan Maduro, yang dianggap melakukan kecurangan dalam pemilu, semakin memperparah kondisi.
Ditambah dengan keterbatasan ruang gerak pemerintah untuk merespons, krisis ekonomi negara ini makin dalam.
Namun, di tengah kesulitan tersebut, ada tanda-tanda kebangkitan ekonomi setelah pandemi. Warga Venezuela mulai beradaptasi dengan situasi baru, dimana dolar AS kini menjadi mata uang dominan dalam transaksi sehari-hari.
Mereka meninggalkan kebiasaan barter atau antrian panjang di supermarket, dan tidak lagi harus membawa tumpukan uang bolivar yang tak bernilai.
Pemerintah Venezuela juga melonggarkan kontrol harga barang-barang pokok, dan mengizinkan penggunaan dolar tanpa batasan.
Selain itu, Bank Sentral Venezuela menyuntikkan dolar ke pasar valuta asing setiap minggu untuk menopang bolivar, langkah yang berperan dalam mengakhiri siklus hiperinflasi yang terjadi selama bertahun-tahun.