Insiden terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas dari Kota Corozal menuju Pulau San Pedro.
Menurut keterangan polisi, pria yang kemudian diketahui merupakan warga negara Amerika Serikat itu mengancam pilot dan memerintahkannya untuk meninggalkan wilayah udara Belize.
“Pelaku memerintahkan pilot untuk ‘keluar dari negara itu’,” ujar Komisaris Polisi Belize, Chester Williams, kepada Channel 5 News.
Pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai Tropic Air Belize ini membawa 14 penumpang saat insiden terjadi pada Kamis pagi.
Dalam kondisi darurat, pilot memutuskan untuk berputar dan melayang di atas Bandara Internasional Belize City sambil mencari waktu pendaratan yang aman.
Namun, sebelum pesawat berhasil mendarat, pembajak sempat menikam dua penumpang lainnya.
Saat itulah salah satu penumpang, yang memiliki izin membawa senjata api, menembak mati pembajak.
Tersangka diduga veteran militer
Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Akinyela Sawa Taylor, warga negara Amerika Serikat berusia 49 tahun.
Media lokal yang dikutip kantor berita AFP menyebut Taylor veteran militer, meski belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai latar belakang militernya.
Sementara itu, dua penumpang yang terluka akibat tikaman segera dilarikan ke rumah sakit. Belum ada laporan resmi mengenai kondisi terakhir keduanya.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Belize menyampaikan penyesalan atas insiden tersebut yang terjadi menjelang libur panjang Paskah.
“Ini benar-benar menyoroti pentingnya keselamatan dan keamanan,” ujar Luke Martin, petugas urusan publik Kedutaan AS, kepada wartawan.
“Kami memiliki hubungan yang kuat dengan penegak hukum Belize, dan di saat-saat seperti ini, kemitraan itu terbukti penting,” lanjutnya, seraya menekankan pentingnya pertukaran informasi yang cepat antara kedua negara.
Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik upaya pembajakan tersebut.