Uncategorized

MASTERKOIN99 – Israel Ajukan Proposal Gencatan Senjata Baru, Hamas Lakukan Peninjauan

Pemandangan dari atas memperlihatkan warga Palestina mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025, sesaat sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam perang Israel-Hamas dilaksanakan.

Lihat Foto

Mesir dan Qatar telah menyampaikan proposal baru gencatan senjata Gaza dari Israel kepada Hamas, menurut laporan Al Qahera News TV pada Senin (14/4/2025).

Proposal ini mencakup gencatan senjata selama 45 hari, pembebasan sebagian sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan. 

Namun, tanggapan dari Hamas masih dinantikan setelah mereka menyatakan tengah mempelajari isi proposal tersebut secara menyeluruh.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa syarat utama pembebasan sandera adalah penghentian permanen perang, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, pertukaran tahanan secara serius, serta diakhirinya blokade terhadap wilayah tersebut. 

Hamas bahkan bersedia melepaskan seluruh sandera secara sekaligus, hanya jika Israel menyetujui penghentian perang sepenuhnya dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza.

Namun, kelompok bersenjata itu menolak keras salah satu poin dalam proposal baru Israel yang meminta perlucutan senjata kelompok perlawanan Palestina

“Menyerahkan senjata perlawanan adalah sejuta garis merah yang tidak dapat dibicarakan, apalagi dipertimbangkan,” ujar pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri.

Dalam hal ini, beberapa pihak menilai bahwa prospek tercapainya proposal gencatan senjata kedua sangat tipis.

Pasalnya, Hamas bersikeras mendesak Israel untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza sebagaimana disepakati dalam perjanjian gencatan senjata tiga tahap yang mulai berlaku pada akhir Januari. 

Akan tetapi, Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang kecuali Hamas disingkirkan dan mengembalikan sandera yang tersisa yang ditawan di Gaza. 

Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Sejak memulai kembali serangan militernya bulan lalu, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina.

Persediaan makanan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan sangat terbatas. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023.

Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Presiden Perancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata segera serta percepatan pengiriman bantuan. 







Macron bahkan menyatakan bahwa Perancis siap mengakui Negara Palestina dalam beberapa bulan ke depan, yang akhirnya menuai protes keras dari Israel.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *