
Dalam perjalanan ini, Xi juga telah mengunjungi Vietnam dan dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Kamboja.
Di Malaysia, Xi disambut dengan upacara resmi oleh Raja Malaysia, Sultan Ibrahim, di Istana Nasional.
Pemimpin China tersebut berjalan di atas karpet merah, disertai dengan penghormatan pasukan kehormatan, sementara band kerajaan Malaysia memainkan musik khas.
Setelah bertemu dengan Sultan Ibrahim, Xi dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia, untuk makan malam dan membahas sejumlah isu penting.
Kunjungan ini juga akan diikuti dengan penandatanganan beberapa perjanjian bilateral antara kedua negara, yang diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.
“Ini bukan hanya tentang persahabatan, tetapi juga tentang menyelaraskan kembali pusat gravitasi regional terhadap Beijing,” kata Khoo Ying Hooi, Profesor Madya di Universitas Malaya, yang menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi langkah strategis China untuk menguji solidaritas regional di tengah gangguan akibat kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS).
Tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam dan Kamboja, memicu ketegangan ekonomi di kawasan ini.
China mencoba memosisikan dirinya sebagai alternatif yang stabil untuk pasar-pasar Asia Tenggara.
Malaysia, sebagai ketua ASEAN tahun ini, turut merasakan dampaknya, meskipun tarif terhadap negara ini lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangganya.
Xi menyampaikan harapannya pada saat kedatangannya bahwa kunjungan ini akan membuka babak baru dalam hubungan China-Malaysia yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Saya yakin bahwa dengan upaya bersama, ini akan menjadi kunjungan yang membuahkan hasil,” ujar Xi dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar China di Kuala Lumpur.
China dan Malaysia merayakan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik mereka tahun lalu, dengan perdagangan bilateral yang terus berkembang.
China menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 16 tahun berturut-turut, dengan total perdagangan mencapai 16,8 persen dari perdagangan global Malaysia tahun lalu.
Xi Jinping juga mengungkapkan komitmennya untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN guna melawan proteksionisme dan menjaga stabilitas rantai pasokan global.
Setelah Malaysia, Xi dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Kamboja, sekutu terdekat China di kawasan Asia Tenggara.