
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio usai bertemu pejabat Eropa dan Ukraina di Paris, Jumat (18/4/2025).
“Amerika Serikat sudah membantu Ukraina tiga tahun terakhir, dan kami ingin (konflik) ini berakhir, tetapi ini bukan perang kami,” kata Rubio kepada wartawan di Bandara Le Bourget, Paris, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia menambahkan, keputusan harus segera diambil. “Kami perlu mencari tahu di sini sekarang, dalam hitungan hari, apakah ini dapat dilakukan dalam jangka pendek, karena jika tidak, maka saya pikir kami akan pergi,” ujarnya.
Rubio menegaskan, Washington memiliki prioritas lain yang harus difokuskan jika proses perdamaian tidak menunjukkan perkembangan.

Presiden AS Donald Trump, yang kini menjabat untuk periode keduanya, sebelumnya mengambil langkah mengejutkan dengan membuka jalur negosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung sejak invasi 2022.
Namun, upaya Trump untuk mencapai perdamaian belum membuahkan hasil. Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan tetap menolak proposal gencatan senjata.
Sementara itu, negara-negara kuat Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman disebut Rubio telah menunjukkan sikap positif dalam pembicaraan di Paris pada Kamis (17/4/2025).
“Mereka sangat membantu dan konstruktif dengan ide-ide mereka,” ujarnya.
Rubio juga mengungkapkan, akan ada pertemuan lanjutan awal pekan depan di London.
Ukraina siapkan kunjungan ke Washington
Pemerintah Ukraina menyampaikan bahwa Perdana Menteri mereka dijadwalkan mengunjungi Washington pekan depan.
Agenda utama kunjungan tersebut adalah membahas kesepakatan kerja sama di bidang mineral dan sumber daya yang telah lama dinegosiasikan.
Trump disebut menginginkan kesepakatan itu sebagai bentuk kompensasi atas bantuan yang telah diberikan AS kepada Ukraina di masa kepemimpinan Presiden Joe Biden sebelumnya.
Menurut laporan, rancangan perjanjian akan mencakup pemberian royalti kepada Amerika Serikat dari keuntungan penambangan mineral langka di wilayah Ukraina.

Pada Kamis malam, Rubio juga melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Dalam pernyataan yang dirilis Departemen Luar Negeri AS, Rubio menyebutkan bahwa perdamaian mungkin terjadi jika semua pihak berkomitmen untuk mencapai kesepakatan.
Ia juga berharap negara-negara Eropa mempertimbangkan untuk mencabut sanksi terhadap Rusia jika perdamaian dapat tercapai.
“Banyak di antaranya adalah sanksi Eropa yang tidak dapat kami cabut, jika itu menjadi bagian dari kesepakatan,” katanya.
Namun demikian, pada bulan lalu, Uni Eropa justru memperketat sanksi terhadap Rusia alih-alih melonggarkannya.