
Korea Selatan menyatakan kekhawatiran atas pembangunan sebuah struktur laut oleh China di lepas pantai barat Semenanjung Korea.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Kamis (24/4/2025), menyusul pertemuan dialog maritim bilateral antara kedua negara yang digelar di Seoul sehari sebelumnya.
Struktur yang didirikan di area sengketa Laut Kuning, yang oleh Korea Selatan disebut Laut Barat, menimbulkan kekhawatiran bahwa China berusaha memperkuat klaimnya di Zona Maritim Sementara, yaitu wilayah di mana zona ekonomi eksklusif kedua negara saling tumpang tindih.
Penjelasan China
Menurut pernyataan resmi dari pihak Korea Selatan, China menjelaskan bahwa struktur tersebut hanyalah fasilitas budidaya ikan dan tidak berkaitan dengan klaim kedaulatan wilayah.
Namun, Korea Selatan tetap menyampaikan kekhawatirannya secara resmi, mengingat sensitivitas wilayah tersebut.
“Melalui berbagai saluran diplomatik, kedua belah pihak sepakat untuk mendiskusikan pengelolaan wilayah maritim di Laut Barat serta memperluas kerja sama konkret antara kedua negara,” ungkap Kementerian Luar Negeri Korsel.
China, melalui pernyataan terpisah dari Kementerian Luar Negerinya, menyatakan bahwa kedua negara akan terus memperkuat komunikasi dan menangani perbedaan maritim secara tepat agar tidak mengganggu hubungan bilateral.
Korsel Pertimbangkan Langkah Balasan
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul, dalam rapat parlemen menyatakan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan langkah-langkah respons, termasuk tindakan balasan yang sepadan.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Seoul sebelumnya telah menyatakan bahwa struktur tersebut dibangun sesuai hukum China dan hukum internasional, serta tidak melanggar perjanjian perikanan antara China dan Korea Selatan.