Uncategorized

MASTERKOIN99 – China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

Ilustrasi perang dagang AS dan China.

Lihat Foto

China menyerukan kerja sama dengan Jepang untuk menghadapi kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri China, Li Qiang, melalui sepucuk surat kepada Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba.

Surat tersebut, yang dikirim melalui Kedutaan Besar China di Jepang, menekankan pentingnya perlawanan bersama terhadap kebijakan proteksionisme.

Diketahui, konflik dagang antara AS dan China memanas sejak Trump mengumumkan tarif baru hingga 245 persen untuk barang-barang impor asal Negeri Tirai Bambu.

Sebagai balasan, pemerintah China memberlakukan tarif sebesar 125 persen terhadap berbagai produk asal AS.

Ketegangan ini diperparah dengan pernyataan keras dari Kementerian Perdagangan China yang memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan dengan AS jika itu merugikan kepentingan Beijing.

Sebelumnya, AS juga menekan negara-negara lain agar tidak menyepakati perjanjian perdagangan dengan China.

Trump bahkan berencana menetapkan tarif sekunder bagi negara-negara yang melanggar kebijakan tersebut.

Jepang, sebagai sekutu dekat AS, juga terkena dampak kebijakan ini. Produk-produk Jepang dikenakan tarif sebesar 24 persen, dengan tambahan 25 persen khusus untuk sektor otomotif.

Meskipun saat ini tarif umum tersebut ditangguhkan selama 90 hari, beban tarif 10 persen tetap berlaku, begitu juga tarif khusus untuk mobil.

Sektor otomotif yang menyumbang sekitar 20 persen dari ekspor Jepang diperkirakan akan kehilangan potensi ekspor senilai 17 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.870 triliun) akibat kebijakan ini.

Sementara itu, hubungan antara China dan Jepang selama ini memang tidak sepenuhnya mulus.

Ketegangan akibat sengketa wilayah dan isu-isu lingkungan seperti pelepasan limbah nuklir dari Fukushima turut membayangi kerja sama kedua negara.

Dari sisi AS, Menteri Keuangan Scott Bessent dalam pidatonya menyebut bahwa situasi tarif yang terus memanas tidak bisa bertahan lama dan kemungkinan akan ada upaya untuk meredakan konflik.







Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa negosiasi formal antara AS dan China belum dimulai dan akan menjadi proses yang panjang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *